BENTUK KERJA SAMA ASEAN DENGAN NEGARA-NEGARA DILUAR KAWASAN ASIA TENGGARA

11:32:00 AM

Hubungan Kerjasama Indonesia Dengan Australia
Indonesia adalah tetangga Australia yang terdekat. Hubungan antara kedua negara ini mempunyai sejarah yang panjang. Dalam perjalanannya, hubungan antara Indonesia dan Australia tidak terlepas dari konflik. Ketika terjadinya konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia, Australia turut campur dengan berpihak kepada Malaysia. Militer Australia yang ketika itu mendukung Malaysia, terlibat pertempuran dengan militer Indonesia di Borneo (Kalimantan)
a.   Bidang pendidikan
Banyak pelajar dari Indonesia yang belajar di universitas yang ada di Australia. Selain itu, pemerintah Australia juga membantu pemerintah Indonesia di dalam memajukan pendidikan di Indonesia.b.   Bidang kesehatan
Australia berkomitmen untuk membantu pemerintah Indonesia dalam bidang kesehatan. Australia membantu memperkuat kapasitas Indonesia dalam menangani kasus HIV/AIDS melalui program kemitraan senilai 100 juta dolar Australia atau sekitar Rp800 miliar.[1] Selain itu, saat ini juga telah terjalin kemitraan antara Australia dan Indonesia di dalam penanggulangan penyakit mata di Indonesia, khususnyaBali. Hal ini ditunjukkan dengan itikad baik kedua negara membangun Pusat Mata Australia-Bali, di Denpasar, Bali. Pusat Mata itu sendiri telah diresmikan pada 27 Juli 2007 oleh pemimpin kedua negara.c.    Bidang ekonomi
Perdagangan dan perniagaan antara Australia dan Indonesia semakin tumbuh. Perdagangan dua-arah telah meningkat menjadi 25,2% selama tahun 2000-2002. Lebih dari 400 perusahaan Australia sedang melakukan perniagaan di Indonesia, mulai dari usaha pertambangan sampai telekomunikasi. Perusahaan-perusahaan ini bekerja sebagai mitra dagang dengan perusahaan dan pemerintah Indonesia.d.   Bidang pariwisata
Sejak awal 1970-an Indonesia telah menjadi tujuan utama wisata bagi orang Australia. Australia telah menjadi sumber wisatawan yang penting bagi Indonesia. Bali merupakan provinsi yang paling dikenal.
Hubungan Kerja sama Amerika SerikaT dengan Indonesia
a.   AS dan Indonesia bekerja sama erat dalam lembaga-lembaga multilateral, termasuk ASEAN Regional Forum/Forum Regional ASEAN (ARF) dan East Asia Summit/KTT Asia Timur (EAS).  Keputusan AS untuk bergabung di EAS dan partisipasi Presiden Obama menunjukkan komitmen AS dalam memperdalam keterlibatannya di kawasan Asia-Pasifik.
b.   Para pejabat dari kedua negara berkonsultasi tentang berbagai isu seperti bantuan kemanusiaan dan pemulihan bencana, perubahan iklim, serta penyebaran penyakit berjangkit.
c.    Melalui serangkaian kunjungan tingkat tinggi yang makin bertambah, hubungan bilateral pun terus berkembang.  Menteri Luar Negeri Clinton menghadiri ARF di Indonesia pada Juli 2011.  Presiden Obama dan Menteri Clinton melawat ke Bali untuk menghadiri Pertemuan Pemimpin AS-ASEAN pada bulan November 2011.  Sejak 2010, kami secara bergiliran menyelenggarakan pertemuan-pertemuan Komisi Bersama.
d.   AS terus berkonsultasi dengan Indonesia dalam mendukung dan memperkuat tiga pilar Traktat Nonproliferasi Nuklir—nonproliferasi, penggunaan energi nuklir untuk tujuan damai, dan pelucutan senjata. Kami telah bekerja dengan Indonesia dalam mendorong semua negara ASEAN untuk memasukkan Protokal Tambahan kepada perjanjian pengamanan dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan kami menyambut baik kemitraan Indonesia dalam Prakarsa Penggunaan Untuk Tujuan Damai IAEA.
Malaysia Perkuat Kerjasama Militer Dengan ASPejabat pertahanan Malaysia dan Amerika Serikat (AS) mengatakan, kedua belah pihak sepakat untuk terus meningkatkan hubungan militer dan memperluas hubungan kerjasama militer, Minggu (25/8/2013). Dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Malaysia, Hishammuddin Hussein, Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel mengatakan, AS berkomitmen memperkuat kemitraan militer dengan Malaysia."AS berkomitmen untuk terus membantu militer Malaysia, seperti meningkatkan kemampuan dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan, bantuan bencana, menjaga perdamaian, keamanan maritim dan kontra terorisme," ungkap Hagel. Hagel mengatakan, selama tahun ini AS akan melakukan lebih dari 75 kegiatan, pertukaran, dan kunjungan dengan militer Malaysia. "Semua itu dirancang untuk meningkatkan kemampuan, dan membantu menjadikan tentara Malaysia menjadi pasukan yang lebih profesional serta memiliki kemampuan yang fleksibel," terang Hagel. Hagel menambahkan, dalam pertemuan kali ini dia telah membahas bidang perluasan kerjasama militer AS dan Malaysia untuk ke depannya, seperti memperluas perdagangan sejumlah alat pertahanan dan kolaborasi teknologi serta saling berbagi informasi.Hagel melakukan perjalanan kenegaraan selama sepekan ke Asia Tenggara. Selain melakukan kunjungan kenegaraan ke Malaysia, Hagel juga akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia, Filipina dan menghadiri Pertemuan ASEAN Defence Minister di Brunei.
Hubungan Kerjasama Indonesia SwediaMenteri Luar Negeri Swedia, Carl Bildt, berkunjung ke Indonesia pada tanggal 21 – 22 April 2008. Dalam kujungan tersebut Carl Bildt melakukan Courtesy Call kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan pertemuan bilateral dengan Menlu RI, serta pertemuan dengan Utusan Khusus Presiden, Ali Alatas, disamping juga mengikuti round table discussion yang membahas masalah Myanmar di CSIS.Pada pertemuan bilateral RI-Swedia, kedua Menlu membicarakan berbagai perkembangan dalam negeri masing-masing negara, perkembangan hubungan bilateral, serta isu regional maupun internasional, seperti perkembangan Uni Eropa, Permasalahan Myanmar, Iran, Lebanon, Palestina, climate change dan ASEAN. Kunjungan Carl Bildt ini adalah sebagai langkah nyata kebijakan luar negeri Swedia yang kini lebih difokuskan kepada masalah ekonomi dan perdagangan terhadap Asia. Swedia memandang Asia sebagai kawasan yang berkembang dengan cepat dan mempunyai potensi untuk membantu menciptakan perekonomian global yang lebih stabil. Peranan Asia akan sangat signifikan untuk mengurangi kemiskinan dunia sebagaimana ditargetkan MDG.Fokus kerjasama pembangunan Swedia dengan Indonesia untuk periode 2005-2009 pada dasarnya masih sama dengan periode lima tahun sebelumnya, yakni demokrasi, pelestarian lingkungan dan penghormatan HAM, HIV/AIDS serta kerja sama penelitian, sesuai dengan dasar kebijakan kerjasama pembangunan Swedia secara keseluruhan.Jumlah alokasi dana pembangunan Swedia kepada Indonesia periode 2005-2009 sekarang ini mengalami peningkatan yang signifikan, yakni dari maksimum SEK 250 juta(USD 62,8 juta) pada periode sebelumnya menjadi SEK 440-680 juta (USD 97,1 juta). Kerjasama bilateral lain yang ditingkatkan adalah pengembangan proyek waste refinery atau pengolahan sampah menjadi bio-fuel, pengembangan kerjasama di bidang pendidikan, sosial dan kebudayaan, serta adanya keinginan yang besar dari Swedia untuk berinvestasi di sektor kehutanan, komunikasi, farmasi, kimia dan pengolahan air.Sehubungan dengan itu, Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda menyatakan perlunya upaya menyeimbangkan perdagangan antara Indonesia dan Swedia, mengingat neraca perdagangan Indonesia dengan Swedia mengalami deficit. Hubungan kedua negara mengalami peningkatan yang cukup signifikan sejak tiga tahun terakhir bila dilihat dari pertemuan kedua Menlu. “Sejak tahun 2006 sampai saat ini kami telah tiga kali bertemu untuk membahas berbagai hal guna lebih meningkatkan hubungan kedua negara,” kata Menlu Hasan Wirajuda.Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Swedia berkomitmen untuk mengembangkan hubungan yang baik di tataran politik menjadi hubungan ekonomi yang saling menguntungkan. Menurut Menlu RI, selama ini hubungan kedua negara di tataran politik sangat baik, namun neraca perdagangan kedua negara masih kecil, hanya sekitar US$ 883 juta. Oleh karena itu, diperlukan komitmen bersama untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi.Disamping itu selain sepakat untuk mendorong kerja sama dipihak di segala bidang, kedua negara juga sepakat meningkatkan kerja sama antara organisasi regional masing-masing, yakni ASEAN dan Uni Eropa. Berkaitan dengan larangan terbang Garuda, Menlu Hasan Wirajuda mengharapkan agar Swedia dapat berperan aktif membantu mencarikan jalan keluarnya, sehingga Garuda dapat memulai lagi penerbangannya ke Eropa.
Kerjasama Indonesia-NorwegiaMenteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Prof. Dr. Armida S. Alisjahbana, MA, telah menerima kunjungan kehormatan (courtesy call) dari HE Stig Traavik, Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, yang disertai oleh Ms Mariane Damhaug, Minister Counsellor of the Royal Norwegian Embassy di Jakarta. Menteri PPN didampingi oleh Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Dr. Ir. Endah Murniningtyas, MSc. Pertemuan diadakan di Ruang Tamu Menteri dan berlangsung dari pukul 08.30 sampai dengan pukul 09.35 WIB.Setelah Menteri PPN menyampaikan ucapan selamat atas pengangkatannya sebagai Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, HE Stig Traavik mengatakan bahwa dalam karier diplomatnya ia pernah bertugas di berbagai negara di Afrika seperti Burkina Faso, Mali, dan Benin yang merupakan negara-negara LIC (Lower Income Countries).HE Stig Traavik melanjutkan bahwa kerjasama pembangunan antara Indonesia dan Norwegia telah semakin meningkat, dari tadinya sebagai upaya penanggulangan climate change yang masih pada tahap persiapan, sekarang telah meningkat menjadi penjajagan pembiayaan kegiatan. Sekarang, lanjutnya kerjasama ini telah mencapai tahap baru yang meliputi upaya pengembangan green energy, khususnya hydro-power dan geothermal energy. Tahap yang lebih lanjut lagi adalah kerjasama di bidang South-South dan Triangular Development Cooperation, dalam mana sharing of knowledge bukan saja dari Norwega tetapi juga dari pengalaman pembangunan yang telah diperoleh negara Selatan, seperti Indonesia.Menteri PPN mengatakan bahwa program pembangunan pemerintah menjelang akhir 2014 akan terfokus pada pencapaian beberapa target yang meliputi: masalah food security, antara lain tercapainya surplus produksi beras sebesar 10 juta ton, energy security, dan peningkatan pembangunan infrastruktur. Selain itu, akan diupayakan tercapainya peningkatan kegiatan yang memperbesar nilai tambah, khususnya melalui MP3EI. Mengenai bidang-bidang pengalaman pembangunan yang dapat di share Indonesia dengan negara lain Menteri PPN antara lain menyebutkan pelaksanaan PNPM, dan penanganan bencana alam. Mengenai bidang-bidang yang mungkin dapat di share Norwegia dengan Indonesia dan lain-lain negara Selatan, Menteri PPN menyebut upaya peningkatan sektor perikanan yang di negara-negara Selatan penting dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan.HE Stig Traavik menyampaikan bahwa Putera Mahkota Kerajaan Norwegia akan bekunjung ke Indonesia pada tanggal 26-28 Nopember tahun ini. Berbagai acara yang dijadwalkan pada kunjungan ini antara lain penyelenggaraan Round Table Conference dengan dunia usaha kedua negara. Pada akhir pertemuan, HE Stig Traavik mengatakan bahwa ia dan jajarannya sedang mensosialisasikan kepada rakyat Norwegia bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat luas dan beragam dan tidak terdiri dari hanya Bali yang memang sudah sangat terkenal di manca negara.

Keyword
kerjasama indonesia dengan australia
kerjasama indonesia dengan australia dalam bidang politik
hubungan kerjasama indonesia dengan australia
bentuk kerjasama indonesia dengan australia
kerjasama antara indonesia dengan australia
kerja sama indonesia dengan negara australia
contoh kerjasama indonesia dengan australia
kerja sama indonesia dan australia dalam bidang ekonomi
kerja sama militer indonesia australia
kerjasama ekonomi indonesia australia


Previous
Next Post »
0 Komentar