MAKALAH KESIAPAN BUMN DI INDONESIA DALAM MENGHADAPI PASAR PERDAGANGAN BEBAS SERTA PERAN STRATEGISNYA DALAM MENGELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK DAN EFEKTIF 2016

4:03:00 PM
A.    Latar Belakang
Badan Usaha Milik Negara atau disingkat BUMN (State Owned Enterprises) merupakan pelaku bisnis yang dominan di banyak negara berkembang, termasuk di Indonesia. Meskipun rata-rata kinerja operasionalnya memprihatinkan, namun perannya dalam perekonomian masih sangat besar. Kebutuhan public akan akan listrik,bahan baker, air bersih, telekomunikasi, bahan pangan,perbankan sebagian besar masih dikerjakan BUMN (Pranoto, 2009)

B.     Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, penulis merumuskan lebih lanjut tentang masalah yang akan diteliti yaitu:
1.      Bagaiman kesiapan daya saing BUMN dalam menghadapi pasar perdagangan bebas.
2.      Bagaimana peran strategis BUMN sebagai agen pembangunan diberbagai bidang.
3.      Bagaimana peningkatan tata kelola perusahaan yang baik pada BUMN.


C.    Pembahasan Dan Analisis
1.      Kesiapan Daya Saing BUMN Dalam Menghadapi Pasar Perdagangan Bebas
Perdagangan bebas adalah sebuah konsep ekonomi yang mengacu penjualan produk antar negara tanpa pajak ekspor-impor atau hambatan perdagangan lainnya. Perdagangan bebas dapat juga didefinisikan sebagai tidak adanya hambatan buatan (hambatan yang diterapkan pemerintah) dalam perdagangan antar individual-individual dan perusahaan-perusahaan yang berada di negara yang berbeda.

2.      Peran Strategis BUMN Sebagai Agen Pembangunan Diberbagai Bidang
Saat ini BUMN berjumlah 139 yang dalam pelaksanaan tugasnya masih memerlu-kan beberapa perbaikan-perbaikan sistem manajemennya untuk mengangkat kiner-janya. Perangkat perbaikan tersebut termasuk untuk menciptakan kontrol sistem, oleh karenanya sejak tahun 2002 diwajibkan bagi seluruh BUMN untuk menerap-kan program GCG yang kemudian diikuti dengan penerapan program-program lain yang dapat menunjang kinerjanya seperti penerapan program Risk Management yang gencar diwajibkan sejak awal 2006 ini, selain beberapa BUMN yang bergerak di bidang industri-industri penting seperti Telkom, PLN, Perbankan dan Industri-industri berbasis teknologi tingggi telah lebih dulu menerapkan program Risk Man-agement ini.

3.      Peningkatan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Pada BUMN
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik/Good Corporate Governance (GCG) adalah struktur dan mekanisme yang mengatur pengelolaan perusahaan sehingga menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun pemangku kepentingan. Penerapan prinsip prinsip tata kelola perusahaan yang baik dapat berkontribusi dalam peningkatan kinerja perusahaan. Pemahaman ini mendasari komitmen PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) untuk senantiasa menegakkan penerapan GCG dalam setiap jenjang organisasi dan kegiatan operasionalnya.

D.    Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang telah dibahas diatas maka, penulis dapat mengambil kesimpulan antara lain:
a.       Penerapan prinsip prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam lingkup BUMN dapat memberikan kontribusi yang banyak dalam hal meningkatkan kinerja suatu perusahaan.


DAFTAR PUSTAKA 

Gapensi, B. 1996. Intermediate Financial Management. Fith Edition. New York: The Drysden Press.

  Download Full (file word)



Previous
Next Post »
0 Komentar