MAKALAH ANALISIS PANAMA PAPERS KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PANAMA PAPERS BAGI NEGARA

4:25:00 PM
BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Penghindaran pajak atau perlawanan terhadap pajak adalah hambatan-hambatan yang terjadi dalam pemungutan pajak sehingga mengakibatkan berkurangnya penerimaan kas negara. Perlawanan terhadap pajak terdiri dari perlawanan aktif dan perlawanan pasif.

B.     Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang, rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1.      Apa itu Panama Papers?
2.      Apa dampaknya khususnya bagi Indonesia?
3.      Bagaimana kaitannya kasus tersebut dengan audit kecurangan?
4.      Bagaimana keuntungan dan kerugian panama papers bagi Negara?

BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian
Panama Papers adalah kumpulan 11,5 juta dokumen rahasia (2,6TB) yang dibuat oleh penyedia jasa perusahaan asal Panama, Mossack Fonseca. Dokumen ini berisi informasi rinci mengenai lebih dari 214.000 perusahaan luar negeri, termasuk identitas pemegang saham dan direkturnya.

B.     Sejarah Terjadinya Kebocoran Panama Papers
Bocornya data firma hukum Mossack Fonseca bermula ketika koalisi media internasional International Consortium of Investigative Journalism (ICIJ) dan surat kabar Jerman Sueddeutsche Zeitung menerima data dari seorang sumber anonim, lebih dari setahun yang lalu.
C.     Tokoh Yang Disebutkan di Panama Papers
Laporan awal menyebutkan hubungan antara uang dan kekuasaan, dan juga hubungan antara beberapa tokoh politik ternama dan kerabatnya telah bocor. Presiden Argentina Mauricio Macri tercantum sebagai direktur perusahaan dagang

D.    Dampak Khusus yang Disebabkan Bagi Indonesia
E.     Kaitannya Skandal “Panama Papers” dengan Audit Kecurangan
F.      Keuntungan dan Kerugian Panama Papers Bagi Negara

BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Terungkapnya skandal Panama Papers membuktikan dengan jelas bahwa pajak yang sifatnya wajib dan mengikat dianggap sebagai beban yang cukup serius bagi kalangan atas yang terjerat dalam kasus ini.

DAFTAR PUSTAKA

Tuanakotta, Theodorus M. 2015. Audit Kotemporer. Jakarta: Salemba Empat.



Previous
Next Post »

1 comment